Sabtu, 27 Oktober 2012

Rindu Pulang

Sayang, rindu itu jahat ya? Membiarkanku sesak tanpa jawab.

Seandainya sudah jauh-jauh hari kuusir dia sekasar-kasarnya, dia pasti tidak akan berbuat brengsek seperti ini.
Memakiku di hadapan puisi-puisimu, menghinakanku di atas kebencian yang kubuat-buat.
Biar saja, kuseret dia nanti ke hadapanmu.
Biar dia tau rasa.
Biar kamu percaya, kalau dia benar-benar bikin aku gila.

Lihat saja nanti.
Kubalas dia dengan pelukan air mata.
Kukembalikan dia padamu, tuan besarnya.
Atau kalau perlu, kuikat kencang sampai dia tak berani lagi melakukan hal sialan.

Berani benar dia berbohong kalau kamu tak mau lagi menerimanya.
Kasar sekali dia memaksaku kembali menyimpannya.

Nanti biar aku sendiri yang mengantarnya pulang.
Terserah kamu, mau kau apakan dia.
Dibuang, ditendang, diabaikan.
Terserah lah....
Yang pasti kamu harus tau, dia benar-benar ingin pulang...

Kumohon.. Biarkan dia pulang... Biarkan dia mengadu, padamu.. kamu..