Kamis, 27 Februari 2014

Selamat Ulang Tahun

Assalamualaikum...

Jangan panik, jangan heran, jangan takut, jangan bingung dan jangan marah. Aku hanya minta waktu kamu sebentar saja untuk baca surat ini. Gak sampai lima menit, meski mungkin sedikit panjang. Tenang saja, ini bukan surat balas dendam, surat marah-marah, surat tagihan janji-janji kamu sama aku (i don't care about your promises and i know you forgeted these all), dan ini juga bukan surat permohonan supaya kamu putuskan pacarmu yang sekarang dan kembali kepadaku lagi.

I just wanna say, happy birthday to you. All beautiful wishes for you. Tenang saja, doaku ini tulus (sejak kapan aku tidak tulus mendoakan orang lain) tanpa imbalan. Tapi tidak seperti lima tahun lalu (kalau aku tidak salah), doaku ini hanya doa tanpa puisi. Hanya doa tanpa air mata yang kupinta setiap selesai sholatku. Dan tentu saja, doaku ini tulus meski tak ada hadiah yang kukirimkan untukmu.

Rasanya basi ketika aku harus mengirimu surat lagi. Hal yang pernah kita lakukan dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan di masa itu. Harusnya ini tak pernah kulakukan lagi. But because i blocked your facebook, blocked your twitter, deleted your phone number, deleted your bbm and trying to avoid you by direct communication. Jadi, ya mungkin harus aku tulis surat ini untuk sekedar bertanya kabarmu dan ucapan selamat ulang tahun. Aku lakukan itu semua bukan karena aku takut sakit hati (aku bahkan sudah lelah dan enggan sakit hati), bukan karena aku masih punya harapan terhadapmu (menurutku itu sama sekali tidak perlu) tapi karena hanya agar aku bisa menahan diri untuk tidak memakimu, membencimu setengah mati, bahkan menjelek-jelekkanmu.

Maaf, kalau kamu resah dengan surat ini. Kamu tidak perlu membalasnya kalau kamu merasa tidak perlu. Suratku ini isinya ucapan selamat ulang tahun yang kutujukan untukmu untuk tahun-tahun berikutnya. Jadi, tahun depan mungkin aku tidak perlu memberi ucapan itu lagi (even i know, you don't need and care about this letter).

Aku harap kamu tidak risih dengan surat ini. Kalau kamu risih, mungkin ini kerisihan terakhir yang kutimbulkan. Kalau kamu marah, kemarahanmu hanya sebentar, karena esok-esok aku tidak akan penyebab kemarahanmu. Meski harusnya aku yang memarahimu mati-matian. Tapi, ya sudahlah. Toh aku marah atau tidak, aku membencimu atau tidak dan apapun yang kulakukan tidak akan pernah merubah yang pernah terjadi.

Aku menulis surat ini saat hujan deras turun. Sendu? Tidak. Karena kita tidak pernah memiliki kenangan bersama hujan. Kejarlah cita-citamu, sejauh apapun kamu berlari. Sekali lagi, selamat tanggal 27 Februari untuk yang ke 22 kalinya.

"Health makes all things possible, wealth makes all things work, love makes all things beautiful. May you have al, three in your new age" (maaf, kucontek smsmu di malam tahun baru 2008).

HAPPY BIRTHDAY!!

Irha

4 komentar: